kisi-kisi kelas 8 1.akibat politik devide et impera 2.pengertian 3.perlawanan 4.politik balas budi 5.pencetus 6.progam 7.dampak positif 8.budi outomo 9.penggaga
PPKn
NABILmu1
Pertanyaan
kisi-kisi kelas 8
1.akibat politik devide et impera
2.pengertian
3.perlawanan
4.politik balas budi
5.pencetus
6.progam
7.dampak positif
8.budi outomo
9.penggagas
10.pendiri
11.tujuan
12.hasil konggres satu di jogja
13.keunggulan bangsa indonesia dari pada bangsa lain yang membanggakan
14.perlawanan bangsa indonesia.(tanam paksa)
15.penggalangan dana dari dr.?(cari sendiri)
saya mau tanya itu no.14?
1.akibat politik devide et impera
2.pengertian
3.perlawanan
4.politik balas budi
5.pencetus
6.progam
7.dampak positif
8.budi outomo
9.penggagas
10.pendiri
11.tujuan
12.hasil konggres satu di jogja
13.keunggulan bangsa indonesia dari pada bangsa lain yang membanggakan
14.perlawanan bangsa indonesia.(tanam paksa)
15.penggalangan dana dari dr.?(cari sendiri)
saya mau tanya itu no.14?
1 Jawaban
-
1. Jawaban adityaf123
Tanam paksa di indonesia:
1. pada zaman kolonialisasi belanda oleh Thomas Stanford Raffles yang bernama Cultuur Stelsel yg dipelopori oleh Van den Bosch yg menyengsarakan rakyat kita harga nya bisa 3 x lipat dari sekarang
Contohya ada di sekitar pulau jawa.
1. Latar Belakang Sistem Tanam Paksa
a) Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan - peperangan pada masa kejayaan Napoleon sehingga menghabiskan biaya yang besar
b) Terjadinya Perang Kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan Belgia dari Belanda pada tahun 1830.
c) Terjadi Perang Diponegoro (1825-1830) yang merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda. Perang Diponegoro menghabiskan biaya sekitar 20 juta gulden
d) Kas negara Belanda kosong dan utang yang ditanggung Belanda cukup berat
e) Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
f) Gagal mempraktikan gagasan liberal (1816 - 1830) berarti gagal juga mengeksploitasi tanah jajahan untuk memberikan keuntungan yang besar pada Belanda.
2. Aturan - Aturan tanam paksa:
1. Persetujuan - persetujuan agar penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman ekspor yang dapat dijual di Eropa
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan tersebut tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki.
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman tidak boleh melebihi pekerjaan untuk menanam padi.
4. Tanah yang disediakan tersebut bebas dari pajak tanah
5. Hasil tanaman tersebut diserahkan kepada pemerintah Hindia - Belanda. Jika harganya ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, kelebihan itu diberikan kepada penduduk.
6. Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petani akan menjadi tanggungan pemerintah.
7. Bagi yg tidak memiliki tanah akan diperkerjakan pada perkebunan atau pabrik - pabrik milik pemerintah selama 65 hari setiap tahun
8. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pemimpin - pemimpin pribumi. Pegawai - pegawai Eropa bertindak sebagai sebagai pengawas secara umum.
Ada pula Penyimpangan - penyimpangan yg merugikan rakyat dalam praktiknya:
1. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan secara sukarela, tapi dalam pelaksanaan nya dilakukan dengan cara - cara paksaan
2. Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima tanah mereka. Sering kali semua tanah rakyat digunakan untuk tanam paksa.
3. Pengerjaan tanaman - tanaman ekspor sering kali melebihi pengerjaan tanaman padi.
4. Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan proyek tanam paksa.
5. Kelebihan hasil panen sering kali tidak dikembalikan kepada petani.
6. Kegagalan panen menjadi Tanggung Jawab Petani.
7. Buruh yang seharusnya dibayar oleh Pemerintah malah dijadikan tenaga paksaan.
3. Dampak Tanam Paksa bagi Rakyat Indonesia
pelaksanaan sistem tanam paksa memberikan dampak bagi rakyat Indonesia, baik positif maupun negatif.
a) Dampak Positif
(1) Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis - jenis tanaman baru
(2) Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor
b) Dampak Negatif
(1) Kemiskinan serta penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan
(2) Beban pajak yang berat
(3) Pertanian, Khusunya padi, banyak mengalami gagal panen.
(4) Kelaparan dan kematian terjadi di banyak tempat, seperti di Cirebon (1843) sebagai akibat dari pemungutan pajak tambahan dalam bentuk beras, Serta di Demak (1849 - 1850) sebagai akibat gagal panen.