tulislah sebuah naskah drama sederhana yang bertema. perdagangan !!!
B. Indonesia
nadanst29
Pertanyaan
tulislah sebuah naskah drama sederhana yang bertema.
"perdagangan" !!!
"perdagangan" !!!
2 Jawaban
-
1. Jawaban UsumAgatha007
disuatu hari harno seorang penjual kain batik sedang menjajahkan jualannya kerumah-rumah orang. namun dari pagi sampai siang kain yang ia jajah belum juga laku satupun. ia pun berhenti di suatu tempat untuk istirahat sejenak karna kelelahan.
harno : yaa allah .. knpa kain yg aku jajahkan belum juga laku, padahal aku sudah berjalan setengah hari ini. yaa allah mahon di mudahkan mencari pelanggan. amin.
saat sedang merenungi nasibnya tiba tiba ada seorang perempuan memanggilnya untuk membeli kainnya.
pembeli : mas mas.. jual kain batik ya ?
harno : iya buu (dgn mata berbinar iya menghampirinya)
pembeli : hmm saya mau beli dong yg motif bunga ada ya ?
harno : tentu saja ada bu. mau warna apa ?
pembeli : harganya brpa mas ?
harno : 25rb, tpu ibu pilih saja warna dan motif soal hrga boleh nego asal tdk membangkrutkan. :D
pembeli : oh gitu iya. kalo gitu saya mau motif ini 2 wrna merah dan ungu. kemudian yg ini 3, warnanya coklat biru dan orange ya.
harno : iya bu.
pembeli : jadi brpa mas ?
harno : 125rb bu.
pembeli : gaada diskon ?
harno : tentu saja. jadi 120rb ya bu.
pembeli : baiklah, ini mas uangnya.
harno : iya bu makasih.
harno pun bersyukur akhirnya ada juga yg mau beli kain batik yg ia jajahkan, walau hanya laku sedikit. -
2. Jawaban adhit0133
Pada suatu hari di pinggir jalan di depan pasar, ada seorang pedagang susu yang curang dalam menjual. Ia menggunakan bahan berbahaya dalam dagangannya.
B. Meri : Dibeli yaa, kualitas susu yang saya jual adalah yang nomer satuu !!!
Padahal, pedagang tersebut mencampuri bahan berbahaya terhadap barang dagangannya. Pada suatu siang yang terik, ada 2 anak yang sedang kehausan. Mereka lalu membeli susu yang dijual pedagang tadi.
Citra : Duhh, siang ini hawanya kok panas banget yaa? Haus nihh ..
Tika : Banggeesttt .. Ehh, itu ada orang jualan susu, beli yukk ..
Citra : Setuju, setuju ..
Lalu mereka berdua menghampiri si pedagang
Tika : Bu, susunya dua .. Cepat ya bu !!
B. Meri : Iya dek ..
Citra : Berapa bu?
B. Meri : Satunya Rp 3000, jadi semua Rp 6000
Tika : Murah amat? (berbisik-bisik kepada Citra)
Citra : Padahal biasanya susu kaya gini itu, satu Rp 5000 lohh ..
Tika : Ya udah deh, kasih aja tuh uangnya
Sambil jalan, Citra lalu meminum susu tersebut.
Tika : Gimana? Enak nggak?
Citra : Rada’ gimana gituu, tapi gak apa lah .. Punyamu kok nggak diminum?
Tika : Ntar aja dehh ..
Citra : Ohh, aku pulang dulu yaa, daddaahhh Jv
Tika : Iyaa, nanti sore aku ke rumahmu yaa?
Citra : Oke
Sorenya ...
Tika : Citra ..
Citra : Ya? (sambil memegang perutnya)
Tika : Kenapa kamu? Sakit perut ya?
Citra : He’em (mengangguk-anggukkan kepala) Gara-gara minum susu tadi tuh ..
Lalu ada Wibilang dan Fikri lewat di depan rumah Citra, Tika pun menyetopnya ..
Tika : Ehh, kalian ..
Wibilang : Tumben nyapa?
Tika : Ihh, enggak gitu juga yaa .. (Manyun)
Fikri : Ada apa sih?
Tika : Citra sakit gara-gara minum susu yang aku dan dia beli di pinggir jalan depan pasar !
Wibilang : Terus, gue harus bilang wow gitu? (sambil menatap Fikri)
Wibilang, Fikri : Woooww !!
Tika : Serius tau’ ..
Wibilang : Okey, masih punya sisa susunya nggak?
Tika : Ada mungkin ..
Fikri : Sini-sini, kami cek dulu ..
***
Wibilang : Lihat, kelihatannya ini bukan susu biasa
Fikri : Buktinya, warna dan bau tidak seperti susu pada umumnya
Wibilang : Benar sekali. Seperti ada bahan berbahayanya.
Citra : Apa? (Kaget)
Wibilang : Tadi beli dimana? Aku lupa
Tika : Di pinggir jalan dekat pasar. Kalau nggak salah yang jual namanya Bu Meri
Fikri : Itu kaya nama tetanggaku, dia juga jual susu di pasar. Orangnya pendek apa nggak?
Citra : Iya
Fikri : Bisa jadi itu benar tetanggamu, Wib ..
Wibilang : Mungkin. Ayo kesana ..
Citra : Aku nggak ikut yaa ..
Tika : Aku juga nggak ikut, mau pulang .. Daddaahhh ..
Di rumah Bu Meri
Wibilang : Permisi ..
B. Meri : Iya, ada apa?
Fikri : Kami ingin bertanya-tanya kepada ibu, tolong waktunya ya buu ..
B. Meri : Apa dek?
Wibilang : Tadi siang, teman kami membeli susu di ibu.
Fikri : Lalu beberapa jam setalah itu, teman saya sakit perut dan mual-mual
Wibilang : Kami mengecek susu yang dibeli teman kami.
Fikri : Dan menurut kami, susu itu mengandung bahan berbahaya
B. Meri : Ahh, adek mengada-ada saja
Wibilang : Kami tidak mengada-ada, Bu. Kami memiliki bukti.
Fikri : Iya, Bu. Saya tadi juga menemukan ini disitu (mengeluarkan sesuatu)
Wibilang : Ini apa bu?
B. Meri : Inii ... Inii ... Ini anu dek (Gelisah)
Fikri : Anu apa bu?
B. Meri : Garam dek
Wibilang : Ibu jujur atau saya mengatakannya ke para warga
B. Meri : Buat apa dek saya berbohong?
Fikri : Baiklah, kami akan mengatakannya
B.Meri : jangan – jangan !! saya memang yang melakukannya. Tapi tolong jangan bilang siapapun dek
tak lama kemudian Tika menyusul Wibi dan Fikri ke rumah Bu Meri.
Tika : assalamualaikum
Wibilang, Fikri, Bu Meri : waalaikumsalam
Wibilang : ternyata Bu Meri mengaku, bahwa dia memasuk kan zat berbahaya itu ke minuman ini.
Bu Meri : maaf ya Tika, Wibilang dan Fikri. Saya janji, saya tak akan mengulangi nya lagi.
Akhirnya Bu Meri mengakui kesalahannya, dan tidak akan mengulang kembali perbuatan curangnya